Pada bulan mei 2015, berawal dari turun gunung Ijen, Banyuwangi, terbesit rencana untuk menuju ke Rinjani. Tanpa berpikir panjang teman saya bernama hendri langsung nyaut, berangkat!!!! Langsung direncanakan berangkat 13 Agustus 2015. Mulai lah saya menabung, mengumpulkan uang dikit demi sedikit menjadi bukit hehehhe. Pada bulan juni july, si hendri ni gak ada kabar. Gelisah gundah gulana kurasakan 😜. Tepat pada H-2 nih
si hendri nelpon nih, ngabarin hpnya hilang. Langsung dia berangkat ke Jember esok harinya, kan ngumpulnya dijember ni. H-1 belanja, shoping, buat logistik nih. Lumayang habis 400 untuk logistik.
si hendri nelpon nih, ngabarin hpnya hilang. Langsung dia berangkat ke Jember esok harinya, kan ngumpulnya dijember ni. H-1 belanja, shoping, buat logistik nih. Lumayang habis 400 untuk logistik.
Hari Pertama
Kita berangkat jam 04.30 nih naik kereta ke Banyuwangi dari Jember dengan tiket kerete 8000 per orang. Tiba di stasiun Banyuwangi Baru jam 09.15. Lanjut jalan kaki keluar setasiun, belok kanan dikit, sudah pintu masuk pelabuhan Ketapang. Beli tiket dengan harga Rp 8000 per orang. Murah kan, ke Bali aja murah ya 😜. Lanjut deh menyebrangi selat Bali, sekitar 2 jam lah ya, tibalah di pelabuhan Gili Manuk, Bali. Kita lanjutin mencari bus dengan tujuan terminal Ubud, Denpasar. Tpi sebelum itu kita makan dulu nih sob, laper soalnya heheheh. Cari aja warung pinggir jalan di luar terminal, yg halal temtunya 😁. Tenang aja di Bali banyak kok warung makan muslim, jgn kwatir gak nemu makanan halal di sana hehehe. Setelah mengisi perut dan menurunkan nasi nih, lanjutlah kita menyetop bus di depan warung, dengan biaya Rp 50.000 menuju Denpasar. Perjalanan lamaaaaaa banget, hampir 6 jam mungkin lah. Pas adzan maghrib kami tiba di Terminal Ubud, Denpasar. Welcome to Bali lah 😂. Makan dulu lah bos, laper perjalanan jauh berdesakan dengan turis yg carriernya gak kalah besar dari kita berdua heheheh. Sehabis makan, lanjut nyari angkutan ke arah Pelabuhan Padang Bai, karena kemaleman dan sudah tidak ada angkutan kesana, disarankan mencarter mobil. Dengan biaya Rp 50.000 per orang kita diantarkan ke Padang Bai. Tiba di Padang Bai kita membeli tiket kapal penyebrangan seharga Rp 45.500 per orang, lebih mahal ya bro, kami jga bingung lebih mahal ke Lomboknya hehehehe. Penyebrangan menuju Lombok ini sedikit makan waktu lama, sekitar 4 jam lah. Kami sempatkan untuk tidur di atas kapal. Soalnya udah tengah malem juga. Tiba lah kita di Pelabuhan Lembar, Lombok Barat. Kita memutuskan untuk tidur di Mushollah Pelabuhan, karena gak ada angkutan ke terminal lomboknya hehehe.
Hari kedua
Hari kedua nih, tanggal 14 Agustus 2016. Kita nyari angkutan rencana ke Terminal Lombok, tapi tergoda tawaran mobil carteran Avanza Hitam di luar pelabuhan, Yaudah kita naik aja, lumayan lah diantar sampe pasar Aikmel dengan biaya Rp 250.000 per orang. Sesungguhnya bisa lebih berhemat dengan angkutan dari pelabuhan Lembar ke Mataram dengan biaya Rp 25.000 lanjut ke Terminal Aikmel Rp 25.000. Dari Aikmel ini angkutan pick up menuju Sembalun Rp 50.000. Pukul 11.30 kita tiba di Sembalun, rencananya mau istirahat dulu, kita mau naik besoknya. Karena ketidak sabaran kita ingin cepat jalan, kita melakukan registrasi saat itu juga, dengan tiket Rp 5000 per orang per hari.
Kita istirahat sambil cek logistik lagi. Pukul 13.00 wita kita jalan dengan tujuan Pos 2. Pukul 18.00 wita kita tiba di pos 2, jam segini di sana masi terang sob heheheh. Mendirikan tenda dan memasak untuk makan, sambil melihat bintang di langit. Kebetulan cuaca cerah nih hehehe. Dengan kopi yang menemani dan lanjut tidur.
Hari ketiga
Tanggal 15 agustus 2015, kami bangun sekitar pukul 09.00 wita, kesiangan hehehehe.
Menyiapkan sarapan dan packing, disela sela packing kamu bertemu dengan Anak-Anak Alam (A3) kami berkenalan dan diajak bareng ke atas, ya Alhamdulillah ada temennya, mereka orang sumbawa. Bisa dibilang orang lokal. Kasarannya kita ada guidenya hahahah. Pukul 12.00 wita kita lanjutin dengan tujuan pelawangan Sembalun. Gak lama berjala kita tiba di pos 3, awal sebelum kita sampai di bukit penyesalan, tanjakannya sob, beeeeh manteb, bikin paha kram sampek 3 kali hehehehe.
Setelah setengah mati tiba lah kami di pelawangan sembalun, sekitar pukul 20.00 wita, udah gelap kita nyari tempat camp nih. Masih bersama temen dari A3 kami mendirikan camp bersama, masak bersama dan makan bersama. Cukuplah jangan kelamaan begadang, besok summit. Hehehhe
Hati keempat
Kita summit jam 01.00 wita, tanggal 16 agustus 2015. Setelah persiapan logistik buat summit kita berdoa dulu sebelum perjalanan puncak. Dengan bismillah kita jalan. Ditengah perjalanan saya tertinggal dengan si hendri ini, dia mah jalannya cepet banget, ketika saya melanjutkan perjalanan, saya berpapasan dengan hendri, wah si hendri sudah mau turun aja hahahah, saya suru naik lagi aja hahahah. Kasian sebenernya. Pukul 09.00 wita saya menginjakkan kaki di puncak Gunung Rinjani. Alhamdulillah gak sia-sia jauh-jauh dari Jember berdua.
Pukul 12.00 wita kita putuskan kembali ke pelawangan sembalun. Karena kecapekan kita tertidur hingga sore. Rencananya mau ke Segara Anak, tapi apa daya tubuh tak mampu berjalan. Sekalian aja liat sunset di Pelawangan Sembalun, beeh subhanallah kereeen sob!!! Emanga nikmat Tuhan mana yg kau dustakan kalo udah lihat beginian
Lanjut lah, maghribpun berlalu dan hari mulai gelap, kita putuskan melanjutkan ke Segara Anak malam itu. Singkat cerita pukul 00.30 wita kita tiba di Segara Anak dan langsung mendirikan tenda dan tertidur lelap hehehe.
Hari kelima
Selamat pagi Segara Anak dan Selamat hari Kemerdekaan negaraku tercinta. Kami bangun pukul 08.00 wita dan memulai menyiapkan sarapan untuj sebelum mengikuti upacara kemerdekaan di Segara Anak.
Suasana peringatan hari kemerdekaan 17 Agustus 2015
Setelah melakukan upacara, kamu menghabiskan seharian dengan memancing di Segara Anak, lumayan dapet ikan, kita makan bareng bareng dengan temen dari A3 ni. Malemnya kita dibuatin ikan sepat yang enaaak banget, mengenyangkan dan menyenyakkan hahahaha.
Hari keenam
Hari keenam, perjalanan trunnya kita memutuskan untuk lewat Senaru. Turunnya harus naik dulu ke pelawangan Senaru. Katanya sih puncak 10.000. Ya 10.000 karena pemandangannya ada pada di uang kertas Rp 10.000 yang lama.
Keren kan???? Hehehe emang ciptaan Allah gak ada duanya. Lanjutlah kami turun ke Senaru. Kita tiba waktu hari sudah gelap. Di Senaru karena sudah malam, kami memutuskan bermalam di dekat warung yang ada di pintu masuk Senaru.
Hari ketujuh
Setelah sarapan kami menunggu angkutan untuk kembali ke terminal Mataram. Rencananya mau mampir ke Gili Trawangan, cuman karena keuangan yang menipis kami memutuskan lanjut pulang aja dengan biaya Rp 50.000 per orang. Setelah tiba di terminal Mataram kami berpisah dengan sahavat dari A3. Mereka menuju ke Sumbawa kami menuju ke Pelabuhan Lembar. Dengan biaya Rp 100.000 kita carter angkot untuk berdua nih, saking gak sabarnya mau nyampek pelabuhan. Di pelabuhan Lembar, kami memutuskan makan terlebih dahulu, disela sela makan kami ditawari supir truk fuso untuk menumpang sampai Banyuwangi ketapang dengan biaya Rp 250.000 berdua. Dengan diskusi kecil kecilan kami terima tawarannya.
Hari kedelapan
Tanggal 19 Agustus 2015 pukul 05.30 wib kita sampai di Ketapang Banyuwangi, kita diturunkan didepan stasiun Banyuwangi Baru. Alhamdulillah hampir sampai. Sambil menunggu kereta jurusan Jember pukul 09.30 wib, kami makan dan membersihkan diri. Alhamdulillah tiba dirumah dengan keadaan selamat.
Sedikit saran:
- carikah teman pendakian yang dirasa cocok, agar perjalanan menyenangkan dan tidak repot hehehehe
- sediakan uang lebih untuk perjalanan, perhatikan kalkulasi biaya
- jangan malu bertanya harga untuk mencari harga yang paling murah
- jaga keselamat diri dan keselamatan teman kita
Salam Lestari!!!!!!
Thanks to Hendri teman perjalan
Dan sahabat A3 dari Sumbawa yang menemani selama di Rinjani
No comments:
Post a Comment